Minggu, 09 Desember 2012

terapi alternatif mengatasi endometriosis



Gejala nyeri pada penyakit endometriosis tak dapat dianggap sepele. Untungnya, jika didiagnosis dengan benar, penyakit ini dapat diobati. Selain pengobatan konvensional, terapi alternatif seperti diet dan nutrisi, akupunktur dan pengobatan pelengkap lainnya dapat membantu mengelola gejala endometriosis.

Terapi alternatif termasuk metode yang berbeda. Beberapa terapi yang paling populer antara lain obat-obatan herbal, akupunktur dan berbagai jenis pijat, olahraga, dan terapi homeopati dan naturopati lainnya.

Berikut adalah beberapa terapi alternatif yang paling umum dilakukan untuk membantu mengobati endometriosis.

 Diet & Nutrisi
Makan makanan sehat dengan karbohidrat rendah dan membatasi kafein, gula, pengawet, zat aditif, daging merah dan makanan olahan telah terbukti sangat membantu pada beberapa pasien.
Akupunktur
Dengan menyisipkan jarum tipis pada berbagai titik di kulit dipercaya dapat  mengembalikan keseimbangan dan "aliran energi" tubuh. Beberapa peneliti percaya bahwa akupunktur juga melepaskan endorfin, obat penghilang rasa sakit alami yang dihasilkan oleh tubuh.

Olahraga
Karena olahraga menstimulasi pelepasan endorfin, zat yang berfungsi sebagai pereda stress, peredam nyeri dan melawan depresi.
Naturopati
Metode penyembuhan holistik, yang mencakup kombinasi terapi puasa, vitamin dan mineral, terapi warna, colonics, hidroterapi, jamu, latihan pernapasan, latihan fisik, pijat, manipulasi sendi dan akupunktur.

Aromaterapi
Perawatan ini menggunakan minyak esensial dari tanaman. Beberapa minyak telah ditemukan memiliki anti-virus, anti-jamur dan bahkan anti-bakteri. Minyak Efektif untuk endometriosis termasuk sage, cemara, adas, bergamot dan geranium.

Oesteopati
Nyeri dapat dihilangkan dengan memperbaiki masalah struktural melalui manipulasi otot, ligamen dan tulang.

Terapi Chiropractic
Berbeda dari pengobatan osteopathic, chiropractors dipercaya dapat mengurangi rasa sakit dengan memperbaiki dislokasi (subluxations) dalam sistem muskuloskeletal saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar